Rabu, 18 Mei 2016

Untuk lelaki yang menyandang inisial abjad ke-14

Aku pernah bercerita kepada seseorang, perihal percintaan.
Dia bilang aku telah menyia-nyiakan seseorang.
Dan sialnya aku percaya yang namanya karma.
Dan sekarang karma sedang melakukan tugasnya, padaku.

Kamu tau apa?
Aku sedang di sia-siakan, oleh seseorang yang identik dengan angka 14.

Untuk seseorang yang lahir ditanggal 14 pula.
Aku sadar, Tuhan sudah berkali-kali mencoba membuka mataku.
Menunjukan betapa bodoh hambanya yang satu ini.
Tapi aku berusaha tetap menutup mata.
Seolah-olah aku tidak tau apa yang akan terjadi.

Kalau bisa dibilang aku sok tau.
Aku memang tau.
Akhirnya..
Bukan.
Lebih tepatnya, kamu yang memberitahuku.

Ini kedua kalinya, seseorang berkata yang sama padaku.

"Kita itu beda"

Siapa yang beda?
Kita?
Aku dan kamu?
Sisi mananya?

Dan kenapa kamu selalu berkata seolah-olah kamu yang menentukan takdir?
Jika Tuhan mau aku untukmu, kamu bisa apa?

Baiklah anggap saja kita sama sama tau takdir.
Tapi orang yang keras kepala dihadapanmu ini ingin mengubahnya.
Apa kamu mengijinkannya?

Tapi orang ini butuh keyakinan lebih.
Apa kamu akan membantunya?

Jika tidak, berarti memang benar, orang ini bodohnya sudah setaraf udang, karna orang bodoh punya otak udang.

Salam, seseorang yang sedang nyaman memanggilmu nda.

Ps. Seseorang yang sedang menulis ini, sedang mati-matian mencoba menjauh.

Selasa, 17 Mei 2016

Kind Of Memories

Satu persatu,yang mulai hilang kini datang lagi.
Satu persatu,yang mulai dilupakan kini kembali.

Lalu dengan seenaknya bagian dari kenangannya mengusik.
Seakan-akan haus akan penjelasan.
Dia tidak tahu.
Betapa sulitnya aku dulu, untuk sampai pada saat ini.

Aku yang dulu adalah gadis bodoh.
Aku yang dulu adalah kita yang sama sama mencintai satu orang.

Aku yang saat ini adalah aku yang sedang mengenang masa lalu.
Lalu menulis tulisan ini.

Aku yang sekarang adalah aku yang sama sekali tidak peduli.
Jadi, anggap saja aku bukan siapa-siapa.
Bahkan untuk jadi bagian dari kenangannya saja aku malas.

Salam, orang yang mungkin sedang mengingat masa lalunya.

Ps. Please don't take me back.

Minggu, 24 Januari 2016

Are you miss me too?

Apa aku salah?
Aku hanya ingin lari dari semuanya,dengan cepat.

Apa aku salah?
Aku hanya ingin menghindar,sekuat yang kubisa.

Karna setiap aku melihat namanya, ada sesuatu yang aku tahan.
Ada sesuatu yang ingin aku ungkapkan, tapi tak bisa.

Sekarang?semuanya tak seperti dulu.
Mungkin aku kira, aku akan lebih nyaman begini.
Ternyata sama saja, rasanya sama-sama menyakitkan.

Tidak ada yang berbeda.

Yang berbeda hanyalah , aku tidak melihat namanya lagi.
Hanya itu, selebihnya?sama sama perasaan yang menyiksa.

Aku selalu memikirkan.

Apa semudah ini dia melewati semuanya?
Semudah ini melupakanku?
Semudah ini menyerah?
Semudah ini semuanya berakhir begitu saja?

Kau puas sekarang?
Puas sudah mendiamkanku?
Ayo bilang kau puas!
Bilang kau tidak membutuhkanku lagi!

Sekarang aku sadar.

Aku hanyalah orang yang sedang kau sia siakan.
Aku hanyalah tokoh dari permainanmu.
Aku tau aku bodoh.
Aku bukan orang yang terlampau baik, tapi mungkin aku ini orang yang terlalu polos.
Sampai sebegitu mudah menyayangi.

Tidak.

Semuanya tidak semudah yang aku bayangkan.
Menyayangi.
Berjuang.
Disia-siakan.
Mencoba lari.
Berusaha keras melupakan.
Pada akhirnya kembali lagi.

Oh?

Atau mungkin aku yang terlalu berlebihan mengartikan kebaikanmu ya?
Bisa saja.
Mungkin aku yang terlalu percaya diri.
Haha, aku sungguh bodoh.
Aku malu sekarang.
Benar-benar malu.
Bisa-bisanya aku mengira kau menyukaiku.
Mana mungkin orang sepertimu menyukaiku.
Yg jelas-jelas masih banyak orang disampingmu yang melebihi aku.

Sudahlah.

Aku tidak munafik.
Aku belum bisa berpindah.
Aku rindu kebiasaan kita.

Aku hanya terlalu merindukanmu.

Salam, orang yang mungkin kau anggap manja.

"Nothing last forever but baby I, I'm gonna keep coming back, to keep this love on a track. Nothing last forever but baby I, I'll try, to keep you coming back for more"

Sabtu, 23 Januari 2016

Bertahan sakit. Dilepasin sayang.

Dan lalu sudah sejauh ini aku melangkah.
Sudah sedalam ini aku masuk.

Harus aku mundur?

Harus aku berhenti berjuang?

Semudah itu aku harus menyerah?

Atau harus sesakit ini aku bertahan?

Aku bingung.
Aku sakit namun aku sayang.
Aku benci namun aku peduli.

Aku tau aku bodoh mengartikan sebuah kenyamanan.
Aku tau aku tidak pintar dalam mengendalikan rasa.
Setiap manusia punya batasnya, tapi tidak dalam mencintaimu.

Aku sungguh tak menemui ujung!

I'm too hurt to stay, but too in love to give up.