Aku pernah bercerita kepada seseorang, perihal percintaan.
Dia bilang aku telah menyia-nyiakan seseorang.
Dan sialnya aku percaya yang namanya karma.
Dan sekarang karma sedang melakukan tugasnya, padaku.
Kamu tau apa?
Aku sedang di sia-siakan, oleh seseorang yang identik dengan angka 14.
Untuk seseorang yang lahir ditanggal 14 pula.
Aku sadar, Tuhan sudah berkali-kali mencoba membuka mataku.
Menunjukan betapa bodoh hambanya yang satu ini.
Tapi aku berusaha tetap menutup mata.
Seolah-olah aku tidak tau apa yang akan terjadi.
Kalau bisa dibilang aku sok tau.
Aku memang tau.
Akhirnya..
Bukan.
Lebih tepatnya, kamu yang memberitahuku.
Ini kedua kalinya, seseorang berkata yang sama padaku.
"Kita itu beda"
Siapa yang beda?
Kita?
Aku dan kamu?
Sisi mananya?
Dan kenapa kamu selalu berkata seolah-olah kamu yang menentukan takdir?
Jika Tuhan mau aku untukmu, kamu bisa apa?
Baiklah anggap saja kita sama sama tau takdir.
Tapi orang yang keras kepala dihadapanmu ini ingin mengubahnya.
Apa kamu mengijinkannya?
Tapi orang ini butuh keyakinan lebih.
Apa kamu akan membantunya?
Jika tidak, berarti memang benar, orang ini bodohnya sudah setaraf udang, karna orang bodoh punya otak udang.
Salam, seseorang yang sedang nyaman memanggilmu nda.
Ps. Seseorang yang sedang menulis ini, sedang mati-matian mencoba menjauh.